Sabtu, 13 Februari 2010

Misteri Sastra Jendra & pengkhianatan para dewa 15


Disitu kita lihat bersinarlah hakekat

Debu jadi Permata Hina jadi Mulia….

Bait ini adalah penggalan lagu Malaysia yang berjudul “suci dalam debu”,layak menjadi perenungan kita yang mendalam agar jangan melihat orang dari sisi lahiriahnya saja,karena ALLAAH justru lebih sering memilih orang yang tidak diperhitungkan oleh orang banyak.Satrio Piningit…….???

Ingatlah ketika RABBmu berKalam kepada para malaikat: "Sesungguhnya AKU hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." Mereka berkata: "Mengapa ENGKAU hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji ENGKAU dan mensucikan ENGKAU?" RABB berKalam: "Sesungguhnya AKU mengetahui apa yang tidak kamu ketahui."(QS 2:30)

Sesungguhnya para dewata tidak rela bila Rahasia Ilmu Sastra Jendra itu dikuasai oleh Insan,karena dengan Sastra Jendra inilah Insan akan mampu berada pada dimensi ke 5 yang berada setingkat diatas dimensi para dewa tingkat rendah dan sedang. Maka digoncangkan seluruh penjuru bumi. Bumi terasa mendidih. Alam terguncang-guncang. Prahara besar melanda seisi alam. Apapun mereka lakukan agar ilmu hakekat kesempurnaan itu tidak dapat di jalankan.Maka berlangsunglah kelicikan para dewa,intrik demi intrik dilancarkan untuk menjebak atau menggagalkan upaya penerapan ilmu tersebut kepada para Insan. “….bisa nanti kayangan akan terbalik, Insan akan menguasai kita, karena telah sempurna ilmunya, sedangkan kita belum sempat dan mampu mempelajarinya… “ komentar para dewa dalam rapat pengkhianatan tersebut.

Para Mukmin, ALLAAH wis andhawuhake pitutur (al-Quran) lan ngutus Rasul kang ngundhangake ayate ALLAAH kang Cetha marang sira, kanggo ngetokake para wong kang mukmin (angestu) lan kang padha ngelakoni panggawe becik saka pepeteng (bodho) marang pepadhang (kaweruh) sing sapa percaya ing ALLAAH lan ngelakoni panggawe becik ALLAAH bakal nglebokake wong mau marang suwarga kang ana bengawane mili ana ing kono padha langgeng. ALLAAH paring rizki becik marang wong mau..(QS 65:11)

Tumuli dheweke banjur dipilih dening PANGERANe didadekake ewone wong becik.(QS 68:50)

Sastra Jendra disebut juga Sastra Cetha,dalam keseharian Umat Islam senantiasa memohon kepada ALLAAH agar ditunjuki kepada Jalan Yang Lurus dan itulah Sastra Jendra atau Sastra Cetha itu…….Sebelum memutuskan siapa Insan yang berhak menerima anugerah Sastra Jendra, para dewata bertanya pada sang betara guru. “ Duh, sang betara agung, siapa yang akan menerima Sastra Jendra, kalau boleh kami mengetahuinya. “…bethara guru menjawab “ Pilihanku adalah anak kita Wisrawa “. Serentak para dewata bertanya “ Apakah paduka tidak mengetahui akan terjadi bencana bila diserahkan pada manusia yang tidak mampu mengendalikannya. Bukankah sudah banyak kejadian yang bisa menjadi pelajaran bagi kita semua” Kemudian sebagian dewata berkata “ Kenapa tidak diturunkan kepada kita saja yang lebih mulia dibanding manusia “.Seolah menegur para dewata sang betara guru menjawab “Hee para dewata, akupun mengetahui hal itu, namun sudah menjadi takdir YANG MAHA KUASA bahwa ilmu rahasia hidup justru diserahkan pada Insan. Bukankah tertulis dalam kitab suci, bahwa malaikat mempertanyakan pada SANG MAHA KUASA mengapa insan yang dijadikan khalifah padahal mereka ini suka menumpahkan darah“. Serentak para dewata menunduk malu. Sesungguhnya betara guru merasa rela ketika Sastra Cetha dikaruniakan kepada Adam dan keturunannya,namun begitu ada perintah selanjutnya dari ALLAAH bahwa batara guru juga harus ikut sujud kepada Adam,maka betara guru menolak karena terhalang keangkuhan superoritasnya.

kecuali iblis. ia enggan ikut besama-sama (malaikat) yang sujud itu.(QS 15:31)

Dan (ingatlah) ketika KAMI berKalam kepada para malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam maka sujudlah mereka kecuali iblis. Dia adalah dari golongan jin, maka ia mendurhakai perintah RABBnya. Patutkah kamu mengambil dia dan turanan-turunannya sebagai pemimpin selain daripada-KU, sedang mereka adalah musuhmu? Amat buruklah iblis itu sebagai pengganti (dari ALLAAH) bagi orang-orang yang zalim. Dia (iblis) berkata: "Terangkanlah kepadaku inikah orangnya yang ENGKAU muliakan atas diriku? Sesungguhnya jika ENGKAU memberi tangguh kepadaku sampai hari kiamat, niscaya benar-benar akan aku sesatkan keturunannya, kecuali sebahagian kecil".(QS 17:62)

kecuali iblis; dia menyombongkan diri dan adalah dia termasuk orang-orang yang kafir.(QS 38:74)

iblis menjawab: "Karena ENGKAU telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan ENGKAU yang lurus,

(QS 7:16) Berkata iblis: "Ya RABBku, (kalau begitu) maka beri tangguhlah kepadaku sampai hari dibangkitkan ( QS 15:36)

iblis berkata: "Ya RABBku, oleh sebab ENGKAU telah memutuskan bahwa aku sesat, pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan ma'siat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya,(QS 15:39)

Akibat dari perangainya buruk terhadap Insan,maka betara guru dikutuk menjadi dewa yang terusir dan berperilaku buruk, hal itu dapat dilihat ketika dia menyumpah betari uma disumpah menjadi raksesi saat menolak melakukan perbuatan kurang sopan dengan uma pada waktu yang tidak tepat. Anak hasil hubungan betari uma dengan betara guru lahir sebagai raksasa sakti mandra guna dengan nama “ betara kala “ (kala berarti keburukan atau kejahatan). Sedangkan betari uma kemudian bergelar betari durga menjadi pengayom kejahatan dan kenistaan di muka bumi memiliki tempat tersendiri yang disebut “ Kayangan Setragandamayit “. Wujud betari durga adalah raksesi yang memiliki taring dan gemar membantu terwujudnya kejahatan.Mengenai istilah keturunan iblis dan setraganda mayit ini dapat dilihat dalam bible sebagai berikut :

“tetapi engkau (bintang timur/iblis) telah terlempar jauh dari kuburmu seperti taruk yang jijik ditutupi oleh mayat (yesaya 14:19)

Mengenai kelanjutan keturunan Insan yang berhak mendapatkan Sastra Jendra (Jalan Yang Lurus yang senantiasa diminta oleh kaum Muslimin dalam setiap hari) nanti setelah Kakek Moyangnya gagal dalam mengkaji rahasianya,siapakah dia ??? Jawabannya Dialah Al Mahdi yang hakiki,Nabi ‘Isa di akhir zaman

Dan sesungguhnya telah KAMI perintahkan kepada Adam dahulu, maka ia lupa (akan perintah itu), dan tidak KAMI dapati padanya kemauan yang kuat.(QS 20:115)

Dan sesungguhnya Isa itu benar-benar memberikan pengetahuan tentang hari kiamat. Karena itu janganlah kamu ragu-ragu tentang kiamat itu dan ikutilah Aku. Inilah jalan yang lurus.(QS 43:61)

Nabi ‘Isa tak lain adalah Sang al Mahdi yang memparipurnakan atas apa yang telah dibawakan oleh Imam Mahdi sebelumnya. Sebagian orang yang mengingkari hadits-hadits Al-Mahdi mengemukakan alasan dengan hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah dan Al-Hakim dari Anas bin Malik ra bahwa Rasulullah saw bersabda:

"Artinya : Tidaklah bertambah urusan melainkan semakin sulit, dunia semakin rusak. manusia semakin bakhil; dan tidaklah datang kiamat melainkan atas manusia yang paling jelek. dan tidak ada Al-Mahdi kecuali Isa bin Maryam. " [Sunan Ibnu Majah 2: 1341.dan Mustadrak Al-Hakim 4: 441-442] hadits ini diriwayatkan oleh Ibnu Majah dari jalan Muhammad bin Kholid dari Abban bin Sholeh dari al Hasan dari Anas dar RasuluLLAAH SAW. Banyak orang yang menyatakan bahwa hadits ini adalah dha'if karena dalam sanadnya terdapat perawi yang bernama Muhammad bin Khalid Al-Jundi. Mengenai Muhammad ini Adz-Dzahabi mengatakan "Al-Azdi berkata mungkar haditsnya". dan Abu Abdillah Al-hakim berkkata, "majhul" Dan saya sendiri -Adz-Dzahabi- mengatakan bahwa haditsnya yang berbunyi Laa Mahdiyya Illaa Isa 1bnu maryam (Tidak ada Mahdi kecuali Isa Ibnu Maryam) merupakan khabar mungkar yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah." [Mizanul I'tidal 3: 535].

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata, "Hadits ini dha'if Abu Muhammad bin Al-walid Al-Baghdadi dan lain-lainnya berpegang pada hadits ini, padahal dia tidak dapat dijadikan pegangan. Dan hadits ini diriwayatkan oleh Ibnu Majah dari Yunus dari Asy- Syafi'i, dan Asy-Syafi'i meriwayatkan dari seorang laki-laki penduduk Yaman yang bernama Muhammad bin Khalid Al-Jundi, yang dia ini tidak dapat dijadikan hujjah, dan hadits ini tidak terdapat di dalam Musnad Asy-Syafi'i. Dan ada yang mengatakan bahwa Asy-Syafi'i tidak mendengarnya dari Al-Jundi dan Yunus tidak mendengarnya dari Asy-Syafi'i." [Minhajus Sunnah An-Nabawiyyah 4: 211]

Mengenai Muhammad bin Khalid Al-Jundi ini Al-Hafizh Ibnu Hajar berkata, "Dia rnajhul (tidak dikenal)." [Taqribut Tahdzib 2: 157]

Lain lagi dengan Al-Hafizh Ibnu Katsir, mengenai masalah ini beliau berkata, "Sesungguhnya ini adalah hadits yang terkenal dengan perawi Muhammad bin Khalid Al-Jundi Ash-Shan'ani Al-Muadzdzin, guru Imam Syafi'i, yang banyak orang meriwayatkan hadits darinya. Dia tidak majhul sebagaimana anggapan Al-Hakim, bahkan diriwayatkan dari Ibnu Ma'in bahwa beliau menganggapnya tsiqat (kepercayaan). Tetapi sebagian perawi ada yang meriwayatkan hadits darinya dari Aban bin Abi 'Iyasy dari Al-Hasan Al-Bishri secara mursal. Syekh (guru) kami menyebutkan di dalam At-Tahdzib [1] dari sebagian mereka bahwa dia (Muhammad bin Al-Khalid Al-Jundi) bermimpi melihat Asy-Syafi'i, dia berkata, "Yunus bin Abdul A'la Ash-Shadafi berdusta terhadap saya, ini bukan hadits saya." Saya mengatakan, "Yunus bin Abdul A'la Ash-Shadafi termasuk dalam jajaran perawi kepercayaan, dan dia tidak tercela hanya semata-mata mimpi. Zhahir hadits ini sepintas kelihatan bertentangan dengan hadits-hadits yang telah kami kemukakan dalam menetapkan adanya Al-Mahdi yang selain Isa Ibnu Maryam. Sebelum turunnya Isa, maka adanya Mahdi yang bukan Isa bin Maryam adalah sangat jelas Adapun setelah turunnya Isa, kalau direnungkan, maka hal ini tidak saling meniadakan; bahkan yang dimaksud dengannya bahwa Al-Mahdi yang benar-benar Al-Mahdi ialah Isa bin Maryam. Dan hal ini tidak menutup kemungkinan adanya Mahdi yang lain. [An-Nihayah fil Fitan wal Malahim 1: 32 dengan tahqiq DR. Thaha Zaini]

Abu AbdiLLAAH Al-Qurthubi berkata, "Boleh jadi yang dimaksud dengan sabda RasuluLLAAH "Laa Mahdiyya Illaa Isaa" (Tidak Mahdi selain Isa) ialah "Tidak ada Mahdi yang sempurna dan makshum kecuali Isa."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar