Insan bukan manusia
#surga=swarga,tempatnya orang hindu nyantai, la saya sering kencing sama buang air disitu....hahahahaahahahha.klau Jannah tempatnya Orang Beriman dimuliakan oleh ALLAAH karena karuniaNYA bukan karena amal ibadah org tsb.
Ini adalah salah satu perkatan saya yang dikrtisi oleh samsara.InsyaALLAAH akan menjadi jelas mengapa saya berkata seperti itu setelah anda membaca artikel saya ini.Yang jelas banyak orang tidak sanggup atau bahkan tidak meau membenarkan Kebenaran yang saya bawakan selama saya menggelarnya di P ini,hal itu disebabkan mereka hendak membebaskan diri dari kewajiban mematuhi Hukum Hukum ALLAAH,mereka hanya membenarkan apa yang dianggap benar oleh ‘akal’ (tanda kutip) mereka sendiri,walau mereka sendiri tidak memahami dasar pembenaran yang teruji validitasnya.Mereka belu7m memiliki cerminan validitas yang mampu dijadikan standar uji terhadap apa yang difahami mereka.
Antara manusia dengan Insan terdapat perbedaan yang sangat jauh . Setiap badan akan menyesuaikan dengan komposisi lingkungannya,manusia juga berbeda dengan Insan. Contohnya, lingkungan air cocok untuk mahluk aquatik, lingkungan gurun cocok untuk mahluk yang tidak boros air dan demikian juga lingkungan di planet lain di luar planet kita mendapatkan badan yang cocok dengan lingkungan hidup mereka.
jala-jā nava-lakñāni sthāvara lakña-vimsati
krmaya rudra-sankhyakah paksinam dasa-laksani
pasavas trimsa-laksani manusya catur-laksani
“Terdapat 900.000 jenis kehidupan dalam air (aquatic species); 2.000.000 jenis kehidupan alam bentuk tumbuhan dan pepohonan; 1.100.000 jenis kehidupan serangga; 1.000.000 jenis kehidupan bentuk burung; 3.000.000 jenis kehidupan binatang buas, dan 400.000 jenis kehidupan dalam badan seperti manusia”.
Dewa sendiri tinggal di alam yang berbeda dan geneologis merekapun berbeda dari kita, mereka hidup di Svargaloka (planet-planet Sorga/bukan Jannah/inilah yang menjadi alasan saya membedakan Jannah dengan surga,disurga ada tolilet tempat kencingnya para dewa) yang memiliki karakteristik yang sangat berbeda dari Bumi. Disana terdapat dimensi waktu (relativitas) dan dimensi ruang yang berbeda (1 hari di Surga = 6 bulan di Bumi). Jarak Sorga dengan Matahari dijelaskan dalam Bhagavata Purana 5.20 dan Siva Purana 3.20 adalah sekitar 100.000 Yojana, atau sekitar 4.4533 x 10^5 Tahun Cahaya.
Empat belas Manu terwujud selama satu hari bagi Brahma, atau satu kalpa. Satu hari bagi Brahma sepanjang 4.320.000.000 tahun, dan Brahma hidup selama seratus tahun menurut perhitungan beliau. Kalau empat belas Manu menjelma selama satu hari bagi Brahma, ada 420 Manu selama satu bulan bagi Brahma, dan 5.040 Manu selama satu tahun bagi Brahma. Oleh karena Brahma hidup selama seratus tahun menurut perhitungan beliau, sebanyak 504.000 Manu terwujud selama riwayat satu Brahma. Jumlah alam semesta tidak terhingga, sehingga orang tidak mampu membayangkan berapa jumlah seluruh penjelmaan manvantara yang ada.Banyaknya jumlah alam sesperti bumi yang dapat dihuni ini dijelaskan oleh KitabALLAAH sebagai berikut :
ALLAAH-lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi. Perintah ALLAAH berlaku padanya, (QS 65:12)
(Yaitu) pada hari (ketika) bumi diganti dengan bumi yang lain dan (demikian pula) (QS 14:48)
Di antara (ayat-ayat) tanda-tanda-NYA ialah menciptakan langit dan bumi dan makhluk-makhluk yang melata Yang DIA sebarkan pada keduanya. (QS 42:29)
Orang tidak mampu mulai memperhitungkan berapa Manu terwujud pada waktu yang sama.Akan tetapi, tiap-tiap Manu mempunyai nama yang berbeda. Manu pertama bernama Svayambhuva, dan putra Brahma. Manu kedua, Svarocisa, ada putra Dewa Api. Manu ketiga bernama Uttama, beliau putra Maharaja Priyavrata. Manu keempat, Tamasa, adalah adik Uttama. Manu kelima bernama Raivata dan Manu keenam bernama Caksusa adalah saudara-saudara Tamasa, tetapi Caksusa putra Caksu. Manu ketujuh disebut Vaivasvata, dan beliau putra Dewa Matahari. Manu kedelapan bernama Savarni, dan beliau juga putra Dewa Matahari, yang dilahirkan dari istri Surya yang bernama Chaya. Manu kesembilan, Daksasavarni, putra Varuna. Manu kesepuluh, Brahmasavarni, putra Upasloka. Empat Manu lainnya bernama Rudrasavarni, Dharmasavarni, Devasavarni dan Indrasavarni.
ada awal jaman yang bernama Treta-yuga ilmu pengetahuan ini yaitu tentang hubungan dengan Yang Mahakuasa disampaikan kepada Manu olehVivasvan. Manu, sebagai ayah manusia, mengajarkan ilmu pengetahuan inikepada puteranya bernama Maharaja Iksvaku, raja planet bumi dan leluhur dinasti Yadu. Sri Ramacandra menjelma dalam keluarga besar Raghu."Karena itu, Bhagavad-gita sudah ada dalam masyarakat manusia sejak masa Maharaja Iksvaku.Saat ini kita baru melewati lima ribu tahun dalam Kali-yuga, yang berjalan selama 432.000 tahun. Sebelum jaman Kali-yuga ada Dvapara-yuga (800.000 tahun), dan sebelumnya ada Treta-yuga (1.200.000 tahun). Jadi, kurang lebih 2.005.000 tahun yang lalu, Manu menyampaikan Bhagavad-gita kepada murid dan puteranya yang bernama Maharaja Iksvaku, raja planet bumi ini.
Jaman Manu yang berkuasa sekarang diperhitungkan sepanjang 305.300.000 tahun.Dari masa tersebut baru 120.400.000 tahun sudah berlalu. Mengingat bahwa sebelum Manu dilahirkan Bhagavad-gita sudah disampaikan oleh Krishna kepada murid-Nya, yaitu dewa matahari yang bernama Vivasvan, diperkirakan bahwa Bhagavad-gita disabdakan sekurang-kurangnya 120.400.000 tahun yang lalu; dan Bhagavad-gita sudah ada dalam masyarakat manusia sejak dua juta tahun yang lalu. Bhagavad-gita disampaikan oleh Krishna sekali lagi kepada Arjuna kurang lebih lima ribu tahun yang lalu.
Jadi jelas bahwa kita bukanlah keturunan manu (manusyuwa/manusia),tetapi kita keturunan Adam SAW yang disebut Insan. Manusia & Insan adalah jenis yang sama samasekali berbeda baik secara geneologis.Secara rta (hukum) pun kita berbeda dengan para manu atau para dewa tersebut.Agama hindu yang ditentang oleh Sidharta Budha Gautama adalah agamanya para dewa,bukan ajaran untuk Insan.
Pada prinsipnya ajaran atau agama Manu menurut hindu memiliki dua belas bab dan ini menyentuh semua sisi kehidupan manusia, seperti kewajiban menghormati orang tua (2:225-229), penyesalan dan pengakuan (dosa) (11:228-231), pelaksanaan upacara korban (3:69-81) Upacara penyucian perang (memberi persetujuan atau pembenaran atas suatu perang, sanctioning of wars) (7:87-201), makanan yang dilarang dan dibolehkan (5:11,17), dan pelanggaran dan penyesalan (11:49-266).
Salah satu bagian penting dari Buku Manu adalah penjelasan mengenai system kasta yang populer. Manu menulis, "Untuk pertumbuhan dunia, Brahman menciptakan Brahmana (golongan pandita), Kshatriya (golongan prajurit, warior), Waisya (golongan pedagang), dan Sudra (golongan pekerja manual, phisik).
Didalam kelompok Manu ini ada juga system hidup,filsafat atau etiket yang datang dan muncul dan tenggelam silih berganti pada awal penciptaan alam semesta dalam waktu yang tak terbatas. Masing-masing Manu hidup untuk jangka waktu yang disebut Manvantara (periode Manu). Menurut salah satu kisah mitologis, satu Kalpa (8.640.000.000 tahun manusia) terdiri dari empat belas Manu atau Para Manu. Empat belas Manu adalah :
1. Svayambhuva (Manu Pemberi Hukum, law-giver);
2. Svarochisha;
3. Uttama;
4. Tamasa;
5. Raivata;
6. Chakshusa;
7. Vaivasvata
8. Savarna (akan datang);
9. Daksha Savarna;
10. Brahma-Savarna;
11. Dharma Savarna;
12. Rudra-Savarna;
13. Rauchya;
14. Bhautya.
Sedangkan sebagai keturunan Insan saat ini kita meiliki kode etik atau system yang berbeda dengan para Manu sebelum kita.Al Qur’an menggambarkan betapa orang-orang sebelum kita yang pernah diciptakan ALLAAH,mereka memiliki kemampuan diatas rata rata seperti kita dalam banyak hal,namun kitapun punya kelebihan diatas mereka,karena mereka (para dewa / manu ) itu ditakdirkan untuk menghambakan diri kepada kita. Karena kepada kita lah dikaruniakan Sastra Jendra,ilmu yang para dewa/manu itu sendiri belum menguasainya.Hal itulah yang mendorong batara guru & dewi uma melakukan pengkhianatan agar Sastra Jendra tak jadi dikuasai ilmunya oleh Insan.Baca di artikel saya tentang Inrik para dewa.Keberadaan orang orang zaman dahulu itu digambarkan ALLAAH dalam KitabNYA sebagai berikut :
Dan berapa banyak telah KAMI binasakan umat-umat sebelum mereka. Adakah kamu melihat seorangpun dari mereka atau kamu dengar suara mereka yang samar-samar? (QS. 19:98)
berapa banyak telah KAMI binasakan umat-umat sebelum mereka, sedang mereka adalah lebih bagus alat rumah tangganya dan lebih sedap dipandang mata. (QS. 19:74)
Dan apakah tidak menjadi petunjuk bagi mereka, berapa banyak umat-umat sebelum mereka yang telah KAMI binasakan sedangkan mereka sendiri berjalan di tempat-tempat kediaman mereka itu. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan RABB). Maka apakah mereka tidak mendengarkan (memperhatikan)? (QS. 32:26)
Dan berapa banyak telah KAMI binasakan umat-umat sebelum mereka YANG mereka itu lebih besar kekuatannya daripada mereka ini, maka mereka telah pernah menjelajah di beberapa negeri. Adakah (mereka) mendapat tempat lari (dari kebinasaan)? (QS. 50:36)
Dan apakah mereka tidak mengadakan perjalanan di muka bumi, lalu memperhatikan betapa kesudahan orang-orang yang sebelum mereka. Mereka itu adalah lebih hebat kekuatannya daripada mereka dan (lebih banyak) bekas-bekas mereka di muka bumi, maka ALLAAH mengazab mereka disebabkan dosa-dosa mereka. Dan mereka tidak mempunyai seorang pelindung dari azab ALLAAH. (QS. 40:21)
Maka apakah mereka tiada mengadakan perjalanan di muka bumi lalu memperhatikan betapa kesudahan orang-orang yang sebelum mereka. Adalah orang-orang sebelum mereka itu lebih hebat kekuatannya dan (lebih banyak) bekas-bekas mereka di muka bumi, maka apa yang mereka usahakan itu tidak dapat menolong mereka. (QS. 40:82)
Dan apakah mereka tidak mengadakan perjalanan di muka bumi dan memperhatikan bagaimana akibat (yang diderita) oleh orang-orang yang sebelum mereka? Orang-orang itu adalah lebih kuat dari mereka (sendiri) dan telah mengolah bumi (tanah) serta memakmurkannya lebih banyak dari apa yang telah mereka makmurkan. Dan telah datang kepada mereka rasul-rasul mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata. Maka ALLAAH sekali-kali tidak berlaku zalim kepada mereka, akan tetapi merekalah yang berlaku zalim kepada diri sendiri. (QS. 30:9)
Maka apakah mereka tidak mengadakan perjalanan di muka bumi sehingga mereka dapat memperhatikan bagaimana kesudahan orang-orang yang sebelum mereka; ALLAAH telah menimpakan kebinasaan atas mereka dan orang-orang kafir akan menerima (akibat-akibat) seperti itu. (QS. 47:10)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar